Wrote by PrettyAngelia
Gimana rasanya punya bos yang kalau kita bikin kesalahan dikit, langsung minta kita resign? Solar (28) awalnya terkejut, baru sehari bekerja di divisi Creative production house yang memproduksi sinetron itu, ia sudah diminta masuk ke Kotak Neraka. Bu Dewa mengomelinya karena tidak bisa dihubungi, dan Solar langsung kaget dengan pernyataan, "Kamu mau resign aja? Kalau nggak mau, ya ikuti permintaan saya."
Setelah keluar dari Kotak Neraka itu, Solar langsung tahu di ruangan itu bos mereka memberikan ancaman resign bagi mereka yang membuat Bu Dewa kesal. Solar mendapatkan piagam penghargaan dari teman-teman barunya sebagai pegawai Creative yang paling cepat masuk ke Kotak Neraka.
Melihat guyonan teman-temannya, Solar yakin bisa lama berada di sana, tapi semuanya berubah ketika Mas Surya, supervisor mereka mengumumkan resign karena habis bertengkar sengit dengan Bu Dewa. Jadi, siapa yang akan resign berikutnya?
Baca selengkapnya di https://www.wattpad.com/859044252-nggak-suka-ya-resign-aja-end-overture
Wrote by PrettyAngelia
![]() |
| Sumber: Unsplash.com |
Bagaimana rasanya mengalami gigi geraham patah dan motor
hilang secara bersamaan? Sakit dan stresnya tidak terbayangkan!
Sebenarnya agak sulit menceritakan pengalaman ini kembali
yang sudah terjadi hampir 12 tahun lalu, tapi karena saya yakin tulisan ini
bisa bermanfaat untuk para pembaca, saya bersedia untuk menyampaikannya.
Gigi
Hilang Setengah, Motor Hilang Sepenuhnya, Sakitnya Tidak Terkira!
Di tahun 2010 lalu, ada hari yang tidak terlupakan hingga
saat ini. Gigi geraham saya patah sebagian. Sungguh mengejutkan karena saat itu
saya sedang anteng-antengnya makan ayam goreng kesukaan saya. Ayamnya pun tidak
begitu keras, makanan yang setiap hari saya makan! Gigi yang patah itu tidak
pernah ngilu sebelumnya, makanya saya langsung punya perasaan tidak enak! Tidak
lama kemudian gigi yang patah itu sakit.
Lalu di malam harinya, keluarga saya mengalami musibah. Motor
kami yang dikendarai adik saya ketika berkunjung di suatu minimarket hilang
dicuri! Otomatis hal itu membuat sakit gigi saya jadi berdobel-dobel.
Masalahnya motor yang hilang itu masih dalam masa bayar alias
belum selesai cicilannya. Duh, kurang ajar betul si pencuri! Kasihan sekali
orang tua saya harus menanggung kerugian yang termasuk besar. Apalagi motor itu
sering digunakan ibu saya untuk berbelanja, jadi sangat berguna bagi
mobilitasnya sehari-hari.
Perkara menyalahkan adik saya yang tidak hati-hati menjaga
motor dengan baik? Sama sekali tidak kepikiran karena menurut saya kesalahan
total ada pada si penjahat. Sebaik-baiknya orang di muka bumi ini adalah orang
yang tidak pernah mencuri! Bersyukur sekali adik saya pulang selamat ke rumah,
walaupun nangis-nangis karena merasa bersalah motornya hilang.
Barang hilang bisa diganti. Kalau adik yang hilang? Saya benar-benar tidak berani membayangkannya!
Asuransi
untuk Kendaraan Bermotor Berhasil Membalikkan Keadaan
Namun, masalah motor tetap ada. Bagaimana jadinya motor
hilang, sudah tidak kita gunakan lagi, tapi cicilan pun harus tetap dibayar? Dari
perhitungannya saja keluarga saya mengalami kerugian yang besar. Itu artinya
orang tua saya harus membayar motor yang digunakan pencuri itu!
Tenang
aja Mama udah asuransiin motornya. Besok Mama urus!
Alhamdulillah! Saya bersyukur Mama melek soal asuransi motor. Mama
besoknya mendatangi perusahaan kendaraan bermotor untuk melakukan klaim. Pihak
asuransi pun menerima klaim yang Mama lakukan dan membayar sisa cicilan pada
motor yang hilang. Akhirnya beban tanggungan cicilan motor yang hilang pun
tidak lagi ada!
Saya baru tahu ternyata sejak awal membeli motor secara
kredit, Mama sudah ikut membayar asuransi untuk motor all risk! Di dalam
asuransi motor all risk ini ada asuransi untuk motor hilang, asuransi
kerusakan yang disebabkan oleh tabrakan, kendaraan terbalik, terperosok,
tergelincir, dan mengalami benturan.
Menurut saya, siapa saja yang memiliki kendaraan bermotor
tidak akan merugi ketika memutuskan ikut asuransi kendaraan bermotor karena
proteksinya akan diperlukan suatu saat nanti.
Bukan berarti dengan mempersiapkan asuransi ini kita malah
berharap musibah seperti pencurian dan kecelakaan kendaraan bermotor terjadi.
Sama sekali bukan! Perencanaan proteksi sudah seharusnya dilakukan dari awal,
sehingga kita tidak mengalami kerugian yang lebih besar saat kejadian buruk itu
terjadi. Lebih baik mencegah dibandingkan kebingungan dalam menghadapi musibah.
Terlebih asuransi kendaraan bermotor sebenarnya sangat mudah
ditemukan. Ketika memutuskan untuk membeli motor secara kredit, biasanya
perusahaan yang memberikan pinjaman akan menawarkan asuransi tersebut.
Seperti yang Mama saya lakukan. Mama tidak perlu sampai
mencari asuransi kendaraan bermotor sendiri karena sudah disediakan pilihannya
dari pihak perusahaan kredit. Jadi, ketika ada perusahaan kredit yang
menawarkan asuransi kendaraan bermotor, kita bisa mempelajarinya dulu mengenai
bermacam proteksi yang ditawarkan dan besaran premi yang harus dibayar.
Besaran premi asuransi biasanya bergantung pada harga total
kendaraan bermotor yang dibeli dan faktor lainnya seperti umur motor, model
motor, kode wilayah yang dipasang pada motor, dan jaminan tambahan (jika
tersedia).
Misalnya, untuk wilayah Jakarta asuransi motor yang berlaku
persentase preminya adalah 3,18%-3,50%, Anda membeli motor dengan harga Rp20
juta dengan biaya admin Rp50.000. Jadi, berapakah asuransi yang harus dibayar?
Premi
asuransi motor = (persentase premi wilayah x 20.000.000) + biaya admin
Premi
asuransi motor = (3,5% x 20.000.000) + 50.000
Premi
asuransi motor = 750.000
Anda pun akan diminta
membayar asuransi motor sebesar Rp750.000 yang berlaku untuk per tahunnya.
Ketentuan ini bisa
berbeda-beda di setiap perusahaan asuransi. Sebelum sepakat untuk menjadi
pemegang polis asuransi, Anda sebaiknya menanyakan ketentuan pembayaran premi
ini pada petugas ditambah dengan biaya admin.
Manfaat
Asuransi Kendaraan Bermotor bagi Pemegang Polis
Mengapa
orang tua saya memutuskan menjadi pemegang polis asuransi kendaraan bermotor?
Jawabannya adalah karena bisa mendapatkan keuntungan-keuntungan berikut ini.
1. Memberikan
rasa aman
Ketika
memutuskan membeli motor, saya dan keluarga selalu mengingat untuk mengendarai
motor hati-hati dan tidak melanggar peraturan lalu lintas.
Namun,
kami tahu bahwa di jalan raya yang dimiliki oleh semua orang yang
menggunakannya, apapun bisa terjadi, sehingga proteksi yang lebih nyata
diperlukan.
Bukan
berarti kami harus menghindari jalan raya, karena kalau kami menghindarinya,
kami tidak akan bisa memenuhi kebutuhan. Cara tepat untuk mengatasi risiko di
jalan raya bagi kami adalah asuransi khusus kendaraan bermotor. Anda juga bisa
merasakan keamanan yang sama dengan asuransi ini.
2. Pengeluaran
bisa ditekan
Saya
tidak bisa membayangkan jika waktu itu tidak memiliki asuransi kendaraan
bermotor. Sudah pasti saya dan keluarga sudah kehilangan motor, harus
kehilangan uang juga untuk melunasi motor yang hilang itu.
Asuransi
kendaraan bermotor membantu keluarga saya menekan pengeluaran berlebihan yang
bisa mengacaukan kondisi keuangan kami.
3. Memberikan
perlindungan ketika berkendara
Hal
pasti lainnya yang didapatkan oleh kami sebagai pemilik asuransi kendaraan
bermotor adalah perlindungan saat berkendara. Ada berbagai macam perlindungan
yang bisa dipilih, termasuk salah satunya ketika kendaraan kami hilang.
Saat
itu asuransi benar-benar melindungi keluarga saya dari kerugian secara materiil
yang sebelumnya tidak pernah kami pikirkan.
4. Adanya
layanan tambahan
Beberapa
asuransi kendaraan bermotor menawarkan layanan tambahan yang bisa digunakan
untuk meningkatkan performa kendaraan bermotor, seperti gratis menggunakan
layanan servis di bengkel resmi, layanan panggilan darurat ketika kendaraan
bermotor tiba-tiba mogok, atau layanan call center yang buka 24 jam untuk
mengatasi segala masalah terkait kendaraan.
MPM Insurance
Memberikan Asuransi Kendaraan Bermotor dengan Berbagai Proteksi
Asuransi
kendaraan bermotor biasanya terdiri dari asuransi kendaraan mobil dan asuransi
motor. Keduanya punya pembagian lagi seperti asuransi motor hilang, asuransi
motor all risk, asuransi mobil hilang, asuransi mobil all risk
dan lainnya.
MPM Insurance menawarkan dua jenis asuransi kendaraan bermotor yang bisa diandalkan
seperti di bawah ini.
1. Proteksi
semua risiko
MPM
Insurance memberikan proteksi penuh atau menjamin kerugian pada kendaraan
bermotor pemegang polis yang mencakup perlindungan terhadap kendaraan yang
disebabkan perbuatan jahat, kebakaran, pencurian, benturan, terbalik,
tergelincir, tabrakan, terperosok, dan peralihan tanggung jawab dari pihak
ketiga.
2. Proteksi
kerusakan secara total
Jika
Anda mengharapkan proteksi kendaraan bermotor dengan premi yang jauh lebih
murah, Anda bisa memilih proteksi kerusakaan total saja. Jaminan yang diberikan
sama dengan harga pasar atau di atas 75% ketika musibah terjadi, jaminan kehilangan
karena pencurian, atau mengalami kerugian akibat tanggung jawab hukum pada
pihak lainnya.
Kelebihan MPM
Insurance dalam Memberikan Proteksi pada Kendaraan Bermotor
MPM
Insurance memberikan layanan asuransi kendaraan yang mudah diakses oleh para
pemegang polis. Ini dia keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan menjadi
pemegang polis kendaraan bermotor MPM Insurance.
1. Tersedia
simulasi premi
Di
MPM Insurance Anda bisa melakukan simulasi premi, yaitu mengetahui estimasi
premi yang harus Anda bayar sesuai dengan jenis proteksi yang Anda pilih dan
diambil berdasarkan data kendaraan bermotor yang Anda masukkan.
2. Mendaftar
secara online
Anda
yang ingin menjadi pemegang polis asuransi MPM Insurance kendaraan bermontor
bisa melakukan pendaftaran online dengan mengisi form di halaman
asuransi kendaraan bermotor.
Setelah
Anda mengisi formulir, pihak MPM Insurance akan menghubungi Anda langsung untuk
menjelaskan produk asuransi kendaraan bermotor secara lengkap.
3. Klaim
secara online
Anda
juga bisa melakukan klaim secara online di situs web resmi MPM
Insurance. Jadi, ini asli ya tidak ada penipuan. Dokumen penting bisa langsung
Anda unduh. Anda tidak perlu mendatangi kantor MPM Insurance untuk klaim. Cara ini
mudah dan tidak buang-buang waktu.
4. Memproses
klaim dalam waktu singkat
Pihak
MPM Insurance nanti akan menghubungi Anda maksimal 1x24 jam untuk memastikan
penjadwalan survei. Setelah survei dilakukan, Anda tinggal menanti kabar apakah
klaim diterima atau tidak.
Untuk cek status klaim pun bisa dilakukan secara online melalui situs web MPM Insurance. Mudah, praktis, dan cepat, Anda bisa melakukan klaim asuransi dan menunggu hasil dari mana saja dan kapan saja!
Wrote by PrettyAngelia
Pernah
ngerasain baca buku yang bikin kita mikir, ‘kok pas banget ya?’ Saya pernah
ngerasainnya ketika baca novel yang nggak ada di daftar bacaan saya. Maksudnya,
saya nggak pernah berencana membaca buku itu. Ketemunya pun nggak sengaja pas
lagi cari buku yang bagus dari sinopsisnya. Buku ini langsung menarik mata saya
karena sampulnya yang cantik, didominasi dengan warna yang saya sukai. Lalu,
ceritanya yang agak magis, dan terlihat manis dari sampulnya yang ciamik itu.
Judulnya
Pencuri Bayangan yang ditulis oleh Marc Levy. Buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Dari
sinopsisnya saja sangat menarik. Tentang seorang remaja lelaki yang punya
kemampuan mencuri bayangan seseorang dan berbicara dengannya. Bayangan ini
kayak bagian alam bawah sadar orang-orang itu.
Si tokoh utama membantu memecahkan
masalah orang-orang di sekitarnya, sampai membantu mereka juga dalam meraih
mimpi. Lalu, apa tokoh utama punya tujuan untuk dirinya sendiri? Oh, tentu
saja, dan perjalanannya yang paling mulus di sana karena ia selalu berhasil
melakukan misi-misinya. Wah, saya sampai menggebu-gebu sekali bacanya.
Hari-hari suram saya selama pandemi itu, jadi kayak tercerahkan dalam sekejap.
Saya pikir ceritanya bakal membuat
saya terus diselimuti kehangatan. Dari awal sudah disuguhkan dengan
keberhasilan-keberhasilan yang diperoleh sama si tokoh utama. Bagaimana si
tokoh utama membantu orang-orang tersebut menemukan jati dirinya kembali.
Namun, ternyata setelah berbagai macam keberhasilan itu, si tokoh utama
menghadapi kehilangan yang tidak disangkanya.
Saya pun ikut merasakan kesedihan
yang sulit dijabarkan dengan kata-kata karena kehilangan yang si tokoh utama
alami, mengingatkan saya sama kehilangan-kehilangan di masa pandemi ini yang
sudah berada di lepas kendali.
Walaupun si tokoh utama sudah punya
kemampuan ajaib dan berhasil membantu orang-orang, ia tetap saja manusia yang
tidak punya kendali untuk hidupnya sendiri.
Selesai membaca buku Pencuri
Bayangan, saya pun jadi banyak merenung. Ternyata yang namanya kehidupan memang
seperti itu ya, selalu menghadirkan hal tidak terduga yang akan membuat kita
semakin menjadi manusia. Maksudnya adalah kita semakin tahu bahwa kita ini
bukan siapa-siapa dan terkadang kita tidak bisa melakukan apa-apa kecuali
berserah pada-Nya.
Masa
pandemi ini adalah hal yang berat bagi semua orang, termasuk saya. Setelah
memutuskan resign di akhir tahun
2019, di awal tahun 2020 saya akhirnya harus berada di rumah terus. Padahal di
kala itu, saya sedang berjuang mencari pekerjaan kantoran baru. Namun, karena
satu per satu perusahaan tujuan saya keuangannya sedang tidak bagus, mereka
berhenti dulu mencari karyawan baru.
Saya
sebenarnya orang rumahan yang mageran. Namun, saya tidak menyangka pandemi ini
membuat energi saya nyaris terkuras habis. Di rumah saya tetap bekerja, dan
ikut mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Belum lagi pikiran tentang masa depan
yang terus menghantui saya, yang pada akhirnya membuat saya cepat kelelahan.
Saya punya satu mimpi besar, dan perjuangannya harus lebih ekstra di pandemi
yang belum terlihat ujungnya ini.
Harusnya
saya sudah memulainya tahun ini, tapi karena pikiran saya sudah bermacam-macam,
saya jadi menunda terlaksananya mimpi itu. Akhirnya saya mengalihkannya pada
kegiatan lain, yaitu menulis lebih banyak dan lebih sering.
Saya memang memiliki pekerjaan,
tapi karena waktu saya jadi lebih banyak di rumah, saya manfaatkan
sebaik-baiknya untuk menggapai target baru saya itu. Saya mulai mengikuti
berbagai macam lomba menulis dari awal tahun 2020, dan tentu saja sampai bulan
Mei belum ada satu pun yang menang.
Lalu,
di tengah perjuangan itu, saya menerima berita-berita tentang kehilangan di
masa PSBB. Orang-orang kehilangan pekerjaan, orang-orang kehilangan kesempatan
bertemu keluarga dan teman, orang-orang kehilangan keluarga dan teman-temannya,
dan orang-orang kehilangan dirinya sendiri yang artinya dia benar-benar pergi
dari dunia ini.
Dari
impian di masa depan dan kehilangan itu, saya langsung menyadari ternyata yang namanya
novel memang semenarik itu. Di novel, tokoh utamanya yang menderita tetap
mengundang simpati yang membacanya. Lain halnya pada motivator yang berdiri di
luar sana, mereka harus memiliki keberhasilan nyata dulu dan sedang berada di
keberhasilan itu, baru bisa berbicara di atas panggung. Kalau tidak berhasil,
siapa yang mau mendengarkan? Orang-orang tidak ingin mendengarkan cerita
tentang keberhasilan yang diakhiri dengan kegagalan karena katanya tidak
menarik.
Saya
suka membaca buku atau novel yang mengingatkan saya akan perjuangan menggapai
mimpi, dan saya juga menyukai novel yang mengingatkan saya, bahwa yang namanya kenyataan
itu memang tidak seindah ekspektasi saya.
Di
sana saya menyadari bahwa yang namanya keberhasilan pasti akan selalu diiringi
kehilangan. Risikonya memang seperti itu. Ada hal yang harus dikorbankan untuk
menggapai keberhasilan itu. Atau ketika sedang berusaha untuk menggapai
keberhasilan itu, kehilangan menghantui di waktu yang bersamaan.
Saya
pun merasakan demikian. Di pertengahan tahun 2020, perjuangan saya dalam lomba
menulis membuahkan hasil, ada empat lomba nulis yang saya menangkan. Wah, bukan
main senangnya saya. Namun, saya harus menerima berita bahwa mantan atasan saya
di kantor dulu meninggal dunia. Beliau sebenarnya bukan atasan saya langsung,
tapi karena saya pernah bekerja baik dan tahu betul bagaimana beliau
berinteraksi dengan anak-anak buahnya, saya pun merasa kehilangan.
Novel
yang berjudul Pencuri Bayangan itu mengingatkan saya tentang kenyataan yang
akan saya hadapi suatu saat nanti. Mungkin bagi sebagian orang novel yang
merepresentasikan kenyataan seperti itu menyebalkan dan cenderung
menghindarinya.
Namun, bagi saya, buku tidak hanya
dapat menghibur; membawa saya ke khayalan yang berada nun jauh di langit tanpa
batas sana. Di balik semua itu, buku juga mampu menyadarkan saya bahwa saya
tidak akan bisa lari dari yang namanya kehilangan. Saya juga tidak akan bisa
mengendalikannya. Yang saya lakukan adalah mempersiapkan mental ketika
kehilangan itu datang.
Impian
diraih ketika diperjuangkan, tapi yang namanya kehilangan itu tanpa diperjuangkan
pun dia akan tetap memeluk kita. Menyesakkan, ya? Namun, memang seperti itu
keadaannya.
Lalu,
apakah kita harus pasrah saja dalam keadaan pandemi yang masih belum jelas
kapan akan berakhirnya? Pasrah atau berjuang bisa menjadi pilihan kalian.
Namun, ada yang bisa saya simpulkan dari cerita Pencuri Bayangan. Tokoh
utamanya selalu berusaha melakukan hal-hal yang ia senangi. Ia senang menolong
orang. Ia senang mencuri bayangan orang lain dan mengobrol dengannya hingga
tahu apa perasaan tersembunyi yang dimiliki oleh si pemilik bayangan.
Dia
tidak didikte oleh siapa pun untuk melakukan semua itu. Ia melakukannya atas
kehendaknya sendiri. Berdiri dengan kakinya sendiri karena ia tahu apa yang
tengah ia lakukan dan akan ia lakukan. Oh ya, kehilangan yang dialami oleh si
tokoh utama itu bukan bagian ending-nya, jadi saya tidak memberikan bocoran ending.
Kesimpulannya,
walaupun yang namanya kehilangan itu akan terus mengintai, saya akan tetap
melakukan hal yang saya senangi dan memperjuangkan apa yang pantas untuk
diperjuangkan. Impian tidak akan bisa didapatkan tanpa perjuangan, tapi saya
juga akan selalu bersiap diri dengan yang namanya kehilangan. Mengikhlaskannya karena
pada akhirnya saya pun akan kehilangan diri saya sendiri ketika waktunya sudah
datang.
Wrote by PrettyAngelia
Bagaimana kabar Ibu hari ini? Apakah masih terjebak
dalam kubangan overthinking yang membuat
gelisah sepanjang hari? Apakah suara sumbang yang berasal dari luar itu sering
membuatmu pergi jauh ke dalam lubang keputusasaan?
Ibu,
peranmu begitu besar, hingga hal-hal kecil pun akan selalu diingat. Ibu
dituntut menjadi sosok yang sempurna dan serba bisa, padahal kaki dan tangan
Ibu hanya ada dua. Tidak sanggup menopang dunia seorang diri.
Ibu
tidak perlu mengikuti standar yang dibuat oleh manusia karena manusia memang
tempatnya salah. Yang Ibu bisa lakukan adalah menyadari bahwa Ibu memang
manusia yang tidak sempurna dan menerima hal itu dengan lapang dada. Jadi,
tidak apa-apa, Ibu. Tidak apa-apa jika Ibu merasakan hal-hal lumrah di bawah
ini.
1.
Tidak apa-apa jika Ibu
marah
Ibu, kemarahan timbul karena dunia ini tidak sesuai
dengan harapan. Ibu marah karena kakak menumpahkan minuman. Ibu marah karena
Ayah yang menempatkan handuk basah di atas kasur yang spreinya baru diganti.
Ibu marah karena adik baru pulang ke rumah nyaris magrib sehabis bermain dengan
teman-temannya.
Selama tidak berujung dan bertujuan pada kekerasan,
kemarahan Ibu hal yang wajar karena untuk melindungi keluarga. Kemarahan Ibu
justru akan menuntut keluarga ke jalan yang sudah seharusnya.
2.
Tidak apa-apa jika Ibu
mengeluh
Ibu, keluhan timbul ketika banyak hal yang terjadi
di luar kendali Ibu. Di dunia ini justru lebih banyak hal yang terjadi di luar
keinginan kita. Dunia berjalan dengan sendirinya, Ibu tidak bisa mengendalikannya.
Harga barang pokok naik, tarif listrik naik, tiba-tiba mesin cuci rusak padahal
cucian sedang banyak, dan masalah-masalah lain yang sering bikin ibu pusing
tujuh keliling.
Keluhan Ibu menandakan bahwa kehidupan masyarakat
kita perlu banyak dibenahi. Negara memerlukan keluhan Ibu untuk menjadi lebih
baik ke depannya. Jadi, tidak apa-apa jika Ibu mengeluh. Keluhan Ibu perlu didengarkan
oleh banyak orang.
3.
Tidak apa-apa jika Ibu
tidak memasak
Ibu, mengurus keluarga adalah kegiatan yang menyita
waktu dan tidak akan berhenti sampai kapan pun. Ibu tidak sempat memasak karena
pekerjaan Ibu menumpuk. Jika ada orang yang membantu pekerjaan Ibu, Ibu
termasuk beruntung. Jika tidak ada yang membantu, Ibu tidak perlu mengerjakan
semuanya sampai harus sempurna dan selesai di satu waktu.
Sekarang, Ibu bisa memesan makanan secara online.
Atau Ibu tinggal belanja makanan jadi yang ada di dekat rumah. Jika ada yang
memudahkan, pilih yang mudah saja demi hidup yang lebih tenang dan waras. Atau Ayah yang masak pun tidak masalah.
4.
Tidak apa-apa jika Ibu
bergantung pada Ayah
Ibu, mengurus anak-anak seorang diri dengan kedua
tangan Ibu adalah hal yang luar biasa. Ibu mungkin akan berpikir bahwa akan
lebih baik jika Ibu bisa mencari uang sendiri. Namun, hal itu tidak Ibu lakukan
karena Ibu takut anak-anak akan terlantar.
Ibu tidak masalah jika harus bergantung pada suami.
Suami adalah kepala keluarga dan kewajibannya adalah menafkahi dan memastikan
kebutuhan keluarga harus terpenuhi. Ibu adalah penjaga terkuat di rumah yang
tidak bisa diremehkan. Dengan hadirnya Ibu di rumah, rumah akan terasa lebih
hidup.
5.
Tidak apa-apa jika Ibu ingin
melanjutkan cita-cita
Ibu, melanjutkan cita-cita memang tidak mudah. Ibu
beruntung mendapatkan dukungan dari keluarga karena itu lanjutkan terus apa
yang sudah Ibu mulai. Mungkin Ibu akan merasa bersalah karena terlalu sering
meninggalkan keluarga.
Ibu, semuanya sudah diatur dengan baik. Ketika Ibu
tidak hadir di rumah, anak-anak akan lebih mandiri dari anak-anak sebayanya.
Ibu masih punya rumah untuk pulang. Keluarga Ibu tidak akan ke mana-mana.
Mereka akan tetap menyambut Ibu dengan sukacita.
6.
Tidak apa-apa jika Ibu beristirahat
Ibu, setelah berjam-jam bekerja dengan tangan yang
semakin keriput karena sering terkena air, dengan rambut yang kusut karena
belum sempat menyisir, dengan baju lusuh yang belum diganti karena belum sempat
mandi, atau dengan eyeliner luntur
setelah mengikuti segala meeting
seharian di kantor. Setelah berkutat dengan semua pekerjaan itu, Ibu
beristirahatlah yang cukup. Seperti artikel yang tertera di TheAsianParent yang menyebutkan bahwa Ibu perlu me time untuk mencegah depresi.
Ibu bisa menonton drama Korea yang Ibu sukai,
membaca buku yang sudah lama menumpuk di lemari, atau menyantap camilan yang
sudah sedari dulu Ibu beli. Ibu tidak perlu mengkhawatirkan hari esok. Yang
penting sekarang Ibu bisa istirahat tanpa ada gangguan apa pun. Rebahan adalah
kunci kewarasan hidup yang paling hakiki.
7.
Semua Ibu berhak
dihargai dan bahagia
Ibu, ketidaksempurnaanmu adalah kesempurnaan yang sesungguhnya. Ibu tidak harus bisa segalanya. Ibu hanya cukup menjadi diri sendiri dan menjalani hidup dengan perjuangan dan rasa syukur. Tidak apa-apa, Ibu. Semuanya akan berjalan baik-baik saja. Ibu berhak menjadi sosok yang bahagia tanpa harus memenuhi standar yang dibuat manusia. Ibu juga berhak untuk dihargai tanpa harus didikte oleh orang yang tidak berhak mendikte. Kebahagiaan Ibu akan membuat seisi keluarga pun berbahagia. Jadi, jangan lupa bahagia Ibu.
Wrote by PrettyAngelia
Anak
yang sudah dewasa, biasanya akan memilih kehidupannya sendiri. Seringkali hal
ini memunculkan perdebatan dari orangtua. Terutama jika hal tersebut sudah
menyangkut cita-cita, karir, memilih pasangan, dan sebagainya.
Orangtua
adakalanya tidak sreg dengan pilihan anak karena beberapa alasan. Biasanya
orangtua sering merasa paling tahu yang terbaik untuk anak, padahal tidak
selamanya seperti itu. Orangtua bisa saja salah dalam menilai anak, begitu juga
sebaliknya. Seperti artikel di situs TheAsianParent tentang konflik anak dengan orangtua. Konflik antara anak dan orangtua memang bukan makanan baru.
Orangtua wajar tidak setuju, tapi sebaiknya
menempatkan diri di posisi sang anak terlebih dahulu. Artinya orangtua
sebaiknya bukan langsung menyampaikan ketidaksetujuan itu, lalu serta-merta
melarang anak untuk lebih maju ke depan.
Sebenarnya
wajar orangtua meragu terhadap pilihan anak karena khawatir anak salah memilih
jalan atau takut anak tidak akan bahagia. Namun, tetap saja ketakutan itu harus
dikelola lebih jauh dan ditelaah kembali, apakah semua memang demi kepentingan
pribadi atau benar-benar untuk anak?
Di
bawah ini adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan ketika anak memilih jalan
hidup yang berbeda dari yang diinginkan orangtua.
1.
Dengarkan yang anak
ingin sampaikan
Sebelum orangtua menilai pilihan hidup anak,
dengarkan terlebih dahulu hal yang ingin anak sampaikan. Dengarkan sampai dia
selesai dengan penjelasannya. Setelah itu orangtua bisa menanyakan apa saja
yang berkaitan dengan rencana sang anak. Kenapa dia memilih hal itu. Apakah
rencana tersebut sudah disiapkan dengan matang.
Lalu, ketika melihat kemantapan anak untuk mengambil
keputusan itu, tidak ada salahnya orangtua mendukung pilihan anak. Dukungan ini
akan membuatnya lebih yakin untuk lebih melangkah ke depan.
2.
Kebahagiaan anak adalah
nomor satu
Apa yang orangtua lakukan ketika anaknya yang masih
kecil bersedih? Pasti melakukan berbagai macam cara agar anak bisa tersenyum
atau tertawa kembali. Orangtua pasti akan bahagia melihat anak berbahagia.
Terkadang orangtua merasa paling tahu tentang anak, dan apa saja yang terbaik
untuk anak.
Semakin anak beranjak dewasa, dia pasti menemukan
jati dirinya sendiri. Ketika dia berbaur dengan masyarakat yang lebih luas, ada
banyak hal yang ditemukannya, yang mungkin belum pernah orangtua lalui
sebelumnya. Di sinilah orangtua harus menaruh rasa percaya pada anak. Percaya
bahwa anak bisa bahagia dengan pilihannya itu dan ke depannya dia akan
baik-baik saja.
3.
Anak bukan milik
orangtua
Orangtua yang memutuskan melahirkan anak dengan kesadaran penuh. Lalu, orangtua berkewajiban memenuhi kebutuhan anak dan mengurusnya hingga anak dapat merawat dirinya sendiri. Di awal pertumbuhan orangtua yang mengarahkan semuanya karena anak masih dalam proses belajar. Sangat wajar ketika itu anak bergantung pada orangtuanya. Setelah dewasa, orangtua seharusnya sudah bisa melepaskan tangan dari anak.
Hal itu karena anak dititipkan pada orangtua, bukan untuk dimiliki sepenuhnya. Yang memiliki anak adalah dirinya sendiri. Ketika orangtua masih mengatur anak saat dia beranjak dewasa, anak akan kesulitan bertanggung jawab pada dirinya. Ketika orangtua yang gagal mencapai cita-citanya, lalu memaksa anak untuk melanjutkan cita-cita yang tidak ingin anak lakukan bukan tindakan yang dibenarkan.
Membiarkan anak berjalan di lahannya sendiri adalah
bentuk kasih sayang yang orangtua bisa berikan pada anak yang sudah beranjak
dewasa.
4.
Menjaga komunikasi
dengan anak
Ketika orangtua sudah melepas anak untuk menggapai masa depannya sendiri, tetaplah menjaga komunikasi yang baik dengannya. Tidak ada salahnya menelepon setiap hari. Anak pun pasti akan senang dihubungi lebih dulu. Atau anak yang menghubungi orangtua lebih dulu. Bentuk komunikasi apa pun bisa, asalkan antara anak dan orangtua tidak ada putus komunikasi.
Jangan sampai karena pilihan yang berbeda, sampai
memutuskan hubungan. Semuanya masih dapat dibicarakan dengan baik. Komunikasi
adalah kunci utamanya.
5.
Yakinkan anak bahwa dia
bisa kapan saja kembali pada orangtuanya
Tidak ada yang tahu bagaimana masa depan nanti. Pilihan yang telah diambil bisa saja berakhir sesuai dengan harapan, yang berarti sudah sepantasnya disyukuri. Ketika tidak sesuai harapan, jangan serta-merta menyalahkan diri sendiri atau bahkan menyalahkan anak.
Untuk itulah setelah menyatakan mendukungnya, katakan pada anak bahwa dia boleh kembali kapan saja ke rumah. Rumah tempat dia dibesarkan akan menjadi tempat yang aman dan nyaman untuknya dalam menghadapi kegagalan. Bahwa kehidupan ini bukan masalah bisa atau tidak, tapi memang begitu adanya, penuh misteri dan kejutan yang tidak terprediksi.
Anak yang dulu begitu kecil dan diurus dengan penuh kasih sayang, sekarang memiliki jalannya sendiri. Yang bisa orangtua lakukan adalah mendukung, percaya, dan menunggu. Sejauh apa pun anak melangkah, dia akan tetap bisa menemukan jalan pulang. Anak yang diberikan kasih sayang yang mendalam tidak akan pernah lupa dengan rumahnya sendiri.
Sementara itu, orangtua bisa melihat kembali
mimpi-mimpinya yang sempat tertunda dulu. Tidak ada salahnya memulai memupuk
mimpi di umur yang terbilang tua. Selama hidup masih berjalan, hal-hal
mengasyikkan perlu dicoba.
Wrote by PrettyAngelia
Halo, Semua, aku mau kenalin cewek yang bernama
Erlina. Erlina sehari-harinya bekerja di sebuah production house yang
beralamat di Jalan Panjang, Jakarta Barat. Setiap hari Erlina lebih sering
menghabiskan waktu di kantornya. Dia dari luar kelihatannya kayak cewek tomboy
biasa. Lebih sering menggunakan baju polos, dan sepatu sneakers.
Tapi
dia ini aslinya cerewet banget. Apalagi pas lihat ada yang buang sampah
sembarangan, langsung merepet panjang sampai akhirnya berantem sama si pembuang
sampah sembarangan. Aneh ya kebanyakan orang yang salah, ditegur dikit malah
marah-marah.
Erlina
selalu bilang buang sampah pada tempatnya itu banyak manfaatnya. Kenapa dia
bilang manfaat buang sampah pada tempatnya, bukan kerugian buang sampah sampah
sembarangan? Karena ia ingin menebar pikiran positif pada orang-orang, daripada
kesannya menyalahkan.
Nih,
manfaat buang sampah pada tempatnya.
1. Yang pertama itu menciptakan keindahan
Ada nggak sih yang bilang sampah-sampah berserakan
di jalan itu adalah sebuah keindahan? Nggak ada, kan? Yang ada setiap lihat
sampah-sampah itu merasa jijik, mual, bahkan bisa aja pusing, dan bawaannya
jadi bete. Kalau nggak ada sampah kan lingkungan sekitar kita jadi indah, kita
juga senang melihatnya.
2. Menghargai alam
Alam bisa menjaga dirinya sendiri, tapi itu nggak
ada artinya jika manusia nggak ikut menghargai alam dengan cara menjaganya.
Salah satu cara yang simpel menghargai alam adalah buang sampah pada tempatnya.
3. Mencegah banjir
Jakarta itu langganan banjir, dan salah satu
penyebabnya adalah buang sampah sembarangan. Ada sekitar 10 juta lebih orang
yang ada di Jakarta, jika 10 juta orang itu buang sampah pada tempatnya, banjir
pun datang bakal mikir-mikir lagi deh.
Erlina
kemudian pulang ke rumah dengan perasaan kecewa karena masih banyak orang yang
sering buang sampah sembarangan. Hujan deras, dan ia membuka payungnya
perlahan. Karena nggak ada kerjaan lagi, ia memutuskan pulang ke indekos. Tiba
di kosan ternyata hujannya lebih besar dan disertai petir. Erlina jadi
bersyukur memutuskan langsung pulang ke kosan.
Namun,
Erlina cukup kaget pas melihat di berita
Bendungan Katulampa udah siaga satu saja. Yah, besok banjir lagi deh. Tiga tahun
bekerja di sana, Erlina sudah terbiasa dengan hal ini. Erlina pun menyiapkan
tas persiapan bencana. Di dalam tas itu ia memasukkan benda-benda penting
seperti ijazah, buku tabungan, senter, alat P3K, camilan yang banyak, buku,
tali, baju bersih tiga potong, tisu, air minum, dan perlengkapan mandi.
Lho,
lho? Ngapain Erlina menyiapkan tas persiapan bencana? Memangnya bakal ada
bencana? Erlina juga nggak tahu apakah bencana datang atau nggak, hanya ia
melakukan persiapan karena siapa tahu bencana itu benar-benar datang. Persiapan
penting dilakukan daripada, nggak mempersiapkan sama sekali.
Erlina
pun kasih informasi di grup WhatsApp kantornya akan lebih baik kalau semua
mempersiapkan tas persiapan bencana.
Respons
teman-temannya beragam, ada yang memberikan ucapan terima kasih sama Erlina
karena sudah mengingatkan, tapi nggak sedikit juga yang menertawainya.
Duh, tas persiapan bencana itu buat bencana
gempa bumi kalik! Banjir di sini nggak ada apa-apanya.
Untuk
yang ini Erlina menyayangkan ada orang yang masih menganggap remeh bencana apa
pun itu. Bencana alam itu yang jelas lebih galak dari bos yang mengancammu
memberikan SP 1!
.
.
Erlina
bangun pagi-pagi diantar Bang Ojek untuk pergi ke kantor.
Bang
Ojek mmperhatikan tas travel yang Erlina bawa. Pasalnya tas itu tingginya hampir
setengah tinggi badan Erlina.
“Mau
naik gunung, Mbak?”
“Mau
ke kantor.”
“Lho?
Tasnya yang dibawa gede banget. Mau nginep di kantor?”
“Mungkin.”
Bang
Ojek tambah bingung, tapi dia kaget pas lihat jalan di depannya dipenuhi dengan
air. Banjir sudah datang, Gais!
“Wah,
Mbak. Saya kayaknya cuma bisa antar sampai di sini. Mbak yakin mau ngantor?”
“Iya,
nggak apa-apa. Nanti ada mobil boks dari kantor yang jemput.”
Akhirnya
mobil boks itu datang mengangkut para karyawan yang bekerja di kantor yang sama
dengan Erlina. Sama seperti Bang Ojek tadi, banyak yang nanyain ke Erlina
ngapain bawa tas segede-gede gaban. Erlina lalu menjelaskan bahwa ia membawa
tas persiapan bencana. Ia menjelaskan isinya ada apa saja. Lalu bagaimana
tanggapan teman-temannya? Sepertinya biasa, nggak perlu dijelaskan
Erlina
sih diam saja karena merasa sudah melakukan hal yang benar. Ketika tiba di
kantor, ia memilih naik ke ruang kerjanya di lantai 7 menggunakan tangga
darurat. Ada lift kok, tapi ia memilih tangga darurat karena harus ada yang ia
pastikan. Erlina naik melalui tangga darurat dengan pelan-pelan. Ketika capek
melanda, ia berhenti sebentar, lalu kembali melanjutkan jalannya. Di lantai 3,
pintu tangga daruratnya di kunci. Ia pun turun ke lantai 2 dan menemukan ada Mas
OB yang lagi nyapu lantai.
“Bang,
nanti tolong bukain semua pintu tangga darurat. Pintunya jangan dikunci. Kalau
ada apa-apa, orang-orang nanti semua dievakuasi lewat sini.”
Mas
OB bingung. “Memangnya bakal ada apa-apa ya, Mbak?”
“Bukannya
begitu, tapi harusnya pintu darurat jangan dikunci. Soalnya ini pintu penting.”
Mas
OB pun mengangguk setuju dan nanti memanggil teman-temannya untuk membuka pintu
tangga darurat yang masih dikunci.
.
.
Nah,
sekarang Erlina sudah sampai di ruang kerjanya. Ada yang ngakak karena dia bawa
tas segeda gaban, ada yang biasa saja. Erlina nggak terlalu peduli, ia mau
lanjut kerja. Banyak naskah yang harus diedit. Sudah saatnya fokus ke
pekerjaan. Namun, di jam menjelang makan siang. Kantor mulai ada keributan.
“Gila!
Ada banjir bandang! Airnya udah masuk ke lantai 1. Kita diminta ke aula yang ada
di lantai 10. Cepetan!”
Erlina
melihat teman-temannya panik. Ia pun menyimpan pekerjaannya dulu, lalu
mengambil tas persiapan bencananya sebelum bergabung dengan teman-temannya di lantai
10.
Di
aula semua orang yang bekerja di kantor Erlina berkumpul. Mereka semua
bercakap-cakap di tengah kepanikan yang sedang melanda. Erlina mendengarkan
ucapan mereka baik-baik.
“Deg-degan
banget gue tadi lari di tangga darurat,
udah kayak antrian lagi dikejar zombie. Lift-nya mati total sih.”
“Tapi
untung ya pintu tangga darurat nggak dikunci. Kemarin gue lewat di lantai 3 dikunci,
jadi balik lagi ke lantai bawah”
Erlina
tersenyum kecil karena bersyukur Mas OB melakukan apa yang ia mintai tolong.
“Duh,
gue laper, nggak sempat sarapan tadi. Nggak ada makanan ya?”
Erlina
pun memberikan camilannya pada temannya yang kelaparan itu.
“Lo
kayaknya udah persiapan banget, Lin. Udah kayak peramal aja.”
“Masih
wajar kok. Di sini kan memang sering banget banjir pas musim hujan. Lima tahun
lalu pernah banjir 3 meter. ”
“Oh
ya? Gue nggak tahu. Gue kan bukan orang sini.”
“Gue
juga bukan orang sini kok, tapi penting tahu seluk-beluk tempat tinggal di luar
kampung halaman lo. Lo harus tahu sejarah bencana alam apa aja yang berada di
tempat perantauan lo biar bisa langsung cepat tanggap pas udah keliatan ada
tanda-tandanya bakal terjadi bencana.”
“Gue
nggak kepikiran sampai sana sih. Gue mikirnya di sini gue kerja dan dapat uang
aja.”
Erlina
kemudian melihat ke teman-temannya yang lain. Mereka tampak panik. Ada yang
panik karena kemungkinan kosnya juga ikut terendam air, dan banyak dokumen
penting di sana, ada yang mencoba mengabari sanak keluarga, tapi sedih karena nggak
ada sinyal, ada yang menangis karena tadi sempat melihat detik-detik air
memasuki ruang kerjanya.
Erlina
tiba-tiba saja merasa miris, budaya sadar bencana ini masih sangat minim. Erlina
sedih karena banyak orang yang belum tahu betul arti dari budaya sadar bencana.
Atau sudah diberi tahu pun malah mengelak. Semoga saja akan banyak hadir Erlina
berikutnya yang cepat tanggap dalam menghadapi bencana. Karena untuk memahami
budaya sadar bencana itu sebenarnya bukanlah hal yang rumit, nggak kayak
rumitnya ngertiin perasaan kamu.
Wrote by PrettyAngelia
.jpg)

























