Friday, 22 May 2015

Fanart Alina dan Mikael [Dua Karakter di Bintang dan Cahayanya] oleh Elisabet Lana

Jadi ceritanya Elisabet Lana, teman yang kukenal dari dunia maya enam tahun lalu habis baca novel Bintang dan Cahayanya, dia ngebuat gambar ini.

Big thanks for her :D #happy

Mikael dan Alina by Elisabet Lana


“Oh ya, gue mau balikin ini. Gue nemu pas gue err … lompat dari pagar di jalan tikus tadi....” Alin pun menyodorkan dompet berwarna hitam yang digenggamnya pada Mikael.

Seketika mengembang senyum dari bibir Mikael. Rupanya ia tak perlu menghampiri; cewek ini datang sendiri untuk memberikan barang berharga miliknya. Ia pun mengambil dompet itu dari tangan Alin. “Makasih, ya. Gue bakal nggak bisa tidur selama sebulan kalau ini hilang. Kalau nggak ada ini di kantong celana gue, gue nggak akan tenang keluar rumah.” Ia pun membuka dompet itu, melihat foto di dalamnya, dan berucap di dalam hati: Syukurlah fotonya nggak diapa-apain. . 

Interview Tentang Novel Bintang dan Cahayanya With Asy Syifaah

Guys, di bawah ini adalah link menuju interview saya sama Syifa. Di halaman tersebut saya menceritakan secara garis besar proses dan seluk-beluk ditulisnya novel perdana saya ini.

Mampir yuk! :D

http://asysyifaahsbook.blogspot.com/2015/05/giveaway-irrc-2015-for-may-june.html

Thursday, 21 May 2015

[POEM] Semesta

Malam dipersembahkan semesta padaku
Sepiku enyah diganjar terang bulan
Cahayanya menebal di ruangan tidurku
Buatku lelap hingga mentari menjelang
Esok hari kembali datang dan tidak akan kusia-siakan.
Pun pagi disediakan semesta padaku seorang


Bogor, 12 April 2015
From Dae-Ho's Delivery Service a novel by me

[Review Film] You Are The Apple Of My Eye

Assalammu’alaikum, Guys.
Udah lama nggak review film, film ini sebenarnya udah lama banget saya tonton, tapi baru ada niat  bikin reviewnya.
Film ini diangkat dari novel bestseller karya Giddens Ko, penulis novel populer asal Tiongkok. Novelnya juga saya punya dan saya udah baca, dan novelnya sama bagusnya dengan filmnya :3. Di Indonesia novel ini diterbitkan sama Penerbit Haru.
Saya mau curhat sedikit tentang film ini, film ini sebenarnya nggak ada sedih-sedihnya, nggak ada adegan orang mati, atau adegan orang sakit yang menunggu kematian, malah cenderung lucu. Tapi saya nangis kejer setelah nonton film ini :’D.
Tapi seriusan, film ini bagus banget! Film ini jadi box office di beberapa negara. Termasuk Tiongkok sendiri.
Info lengkap You Are The Apple of My Eye:
Rating IMDB : 7,8/10
Sutradara : Giddens Ko
Penulis : Giddens Ko
Pemain : Zhendong Ke, Michelle Chen, Shao Wen Hao
Jadi, film ini mengisahkan tentang cowok SMA bernama Ching Teng yang bandel dan prestasi akademiknya juga buruk. Beruntungnya karena permintaan guru yang udah gerah sama sikap Ching Teng, ia diminta duduk di depan Jia Yi, cewek pintar dan cantik di kelasnya.
Jia Yi terus memaksa agar Ching Teng mau belajar, dia jadi tutornya. Tadinya Ching Teng ogah-ogahan, namun karena mulai suka sama Jia Yi dia pun nurut-nurut aja. Apalagi si Jia Yi ini selalu nemenin dia belajar di sekolah.
Mereka jadi akrab karena sering menghabiskan waktu bersama. Mereka juga sama-sama suka. Tapi si Jia Yi ini agak rese, setiap Ching Teng mau menyatakan perasaannya dia malah nanya balik tentang perasaan Ching Teng itu murni atau main-main saja. Sejak itu Ching Teng pun menunda pernyataan cintanya terus mau jadi lelaki super baik yang layak untuk Jia Yi.

Jia Yi quotes for Ching Teng
Sayangnya karena suatu hal mereka pun bertengkar dan tidak pernah berkomunikasi lagi. Beberapa tahun kemudian mereka bertemu lagi, tapi ya begituuuuu (sengaja nggak bilang biar nggak spoiler.).
Jiayi dan Ching Teng
Ching Teng quotes for Jia Yi
Film ini punya sense humor cukup kocak, agak vulgar khas para cowok.
Dua hal yang diajarkan di film ini, ngajarin kita untuk merelakan dan move on.

[MANGA OF THE YEAR] REVIEW TOKYO GHOUL

Assalammu’alaikum, Guys :D
Setelah sekian lama akhirnya saya mau review apa yang saya baca belakangan ini. Saya lagi keranjingan baca Tokyo Ghoul, manga yang lagi naik daun di Jepang, Mangakanya bernama Ishida Sui. 14 volume manganya udah kejual sekitar 12 juta copy dan kemungkinan bakal semakin bertambah karena sekarang sudah ada sekuelnya Tokyo Ghoul:re. Di Indonesia doakan saja manga ini diterbitkan sama Elex Media Komputindo, katanya sedang dalam pertimbangan. Karena belum ada manga versi Indonesianya, saya jadi baca scanlation-nya.
Manganya memang nggak sepopuler One Piece dan Naruto, namun pas di tahun 2014 kemarin Tokyo Ghoul menyabet Complete Manga Prize 2014, ngalahin Naruto yang ada di posisi dua wohoooo!. Polling itu dilakukan oleh Japanese Gadget Tsushin, jadi yang pilih orang Jepang sendiri :3.
Saya sendiri tahu manga ini pertama dari nonton anime-nya. Sebenarnya manga ini jauh dari tipe manga shounen dan shoujo yang suka saya baca. Tokyo Ghoul itu tipe manga Seinen, yang ceritanya lebih gelap, lebih berat, dan tingkat kesadisannya bikin saya sering nutup mata setiap nonton animenya wkwkwk. Yup, pembaca manga ini ditargetkan untuk 18 tahun ke atas, tapi ini bukan manga bertema dewasa dengan adanya cewek-cewek seksi (ada sih, tapi jarang banget), intinya manga ini punya gore tingkat dewa hoho. Jadi buat kamu yang eneg lihat gambar potongan-potongan tubuh manusia dan tebaran darah yang buanyaaak banget saya sarankan jangan baca atau nonton anime ini (untungnya halaman manga-nya nggak berwarna sih, banjir darah dianimenya juga disensor).
Cuma jalan cerita manga ini layak banget buat diikuti buat kamu-kamu yang suka KEJUTAN dan TWIST yang bakal bikin kamu pengen tahu kelanjutannya.

Berikut ini sinopsis Tokyo Ghoul yang saya rangkum:
Tokyo Ghoul menceritakan kehidupan pemuda berumur 18 tahun bernama Ken Kaneki yang tadinya seorang manusia biasa, tiba-tiba suatu saat karena sebuah kejadian mengenaskan yang ia alami, ia mendapatkan transplantasi organ tubuh dari seorang monster, dan hal tersebut membuat dia jadi setengah monster setengah manusia :').
Monster itu biasa disebut ghoul. Disebut monster karena ghoul cuma bisa makan daging manusia. Lidahnya nggak bisa mengunyah dengan enak makanan-makanan yang biasa disantap manusia. Rupa mereka memang sama dengan manusia, namun kalau sudah kelaparan mata mereka bakal berubah merah.
Kaneki Ken lalu bertemu sama Kirishima Touka, seorang gadis yang merupakan ghoul juga. Awalnya si Touka ini benci sama Kaneki karena dia sok-sokan nggak mau mengakui kalau dia sekarang adalah ghoul, tapi pas Kaneki minta tolong akhirnya Touka ngebawa dia ke Yoshimura, ghoul kakek-kakek yang baik hati yang membantunya biar mengerti dunia ghoul sendiri.
Karena Kaneki memang nggak bisa menerima dirinya yang sekarang menjadi ghoul, kehidupannya juga sering terancam bahaya. Apalagi ada CCG, polisi khusus yang memburu para Ghoul. Cuma polisi ini suka rese, ghoul yang nggak membunuh manusia juga sering dibunuh. Jadi ada ghoul yang nggak tega bunuh manusia, sehingga mereka memilih makan manusia yang sudah jadi mayat.
Tapi bagi manusia ghoul tetap ghoul, yang suka makan daging manusia jadi semuanya harus diberantas. Oh ya, kamu juga bakal disuguhi pertarungan sengit yang nggak kalah seru sama pertarungan yang biasa ada di manga shounen.
Oh ya, manga ini punya tingkat drama dan angst yang tinggi, jadi bisa membuat kamu tersentuh sama kehidupan Kaneki Ken ini :’D. Sekarang dia jadi karakter cowok favorit saya.
Ini karakter Kaneki Ken yang berambut hitam dan putih. Oh ya warna rambutnya berubah karena suatu hal. Terus para ghoul biasanya menggunakan topeng saat bertarung biar nggak ketahuan wajah aslinya sama para pemburu ghoul.
Kaneki Ken rambut hitam

Kaneki Ken rambut putih

Kaneki Ken pakai topengnya
Ini yang namanya Kirishima Touka. Dia juga jadi karakter cewek favorit saya. Sebenarnya karena saya ini adalah cewek, jadi saya lebih banyak suka sama karakter-karakter cowok di manga/anime, tapi menurut saya Touka itu keren. Yang terpenting Touka nggak cengeng (sejauh yang saya baca dia jarang nangis) dan kuat pas bertarung >.<. A true heroine. \^^/

Kirishima Touka

Ini yang namanya Yoshimura.

Jadi, gimana? Kamu mau baca Tokyo Ghoul juga? :3

Saturday, 16 May 2015

[CERMIN Bentang Pustaka] Persembahan

Bogor, 16 Mei 2015
Untuk cinta yang tiada ujung tanpa pandang bulu, Mama.
Dan untuk adik yang membuat hari-hariku lebih berwarna, Sherly Luthfia.
            Bukan main senangnya aku ketika membubuhkan kata-kata itu di novel perdanaku. Akhirnya novelku ini terbit juga dan terpajang di seluruh toko buku di Indonesia. Selain cita-citaku jadi novelis kesampaian, aku juga ingin mempersembahan novel ini untuk mereka. Karena novel ini tentang mereka dan diriku. Tentang seorang ibu yang berjuang merawat anak bungsunya yang autis. Tentang seorang anak autis yang membutuhkan perhatian lebih dan sering merepotkan orang-orang di sekitarnya. Dan juga tentang seorang kakak yang berusaha memahami dan menjadi kakak yang baik bagi adik tersayangnya.
            Tujuan utamaku menulis novel itu sebagai hadiah untuk ibuku yang luar biasa dan adikku yang membuat hidupku jadi lebih hidup. Kalau tidak ada mereka, novel ini tidak akan pernah lahir. Aku harap, novel ini juga akan menginspirasi banyak orang. Karena ini, kamu juga harus membacanya ya.

Last Memory: Sinopsis

Agnieska Devanda dan Vierro Direja Damara adalah dua orang sahabat yang sangat akrab selama dua tahun belakangan ini. Mereka kenal tiga tahun lalu, kemudian saling jatuh cinta, namun sangat nyaman dengan mereka sering bersama, hal itu sudah lebih dari cukup. persahabatan mereka sehingga masing-masing memendam perasaannya.
Hingga suatu hari Agni memberanikan diri menyatakan perasaannya duluan pada Vie karena suatu alasan darurat, meski ia tahu konsekuensinya. Dan benar saja Vierro menolaknya mentah-mentah, padahal sebenarnya ia juga menyukai Agni.
Hal tersebut karena Vierro alergi dengan cewek yang ngejar-ngejar dan menyatakan cinta duluan ke cowok. Menurutnya hal itu konyol dan baginya cewek itu jadi turun derajatnya. Pandangan Vierro pun berubah pada Agni, ia yang selalu beranggapan Agni cewek yang berkelas secara kepribadian
mereka jadi kandas. Sejak saat itu saling menjauhi satu sama lain. kini beranggapan Agni sama saja dengan cewek lainnya. Hubungan persahabatan mereka pun kandas.
Tapi meskipun memiliki prinsip seperti itu, melupakan seseorang yang tadinya selalu bersama kita memang tidak mudah, bukan?