Kalau Engkau mau, aku bisa menjadi langit di hatimu.
Biarpun kelabu di terpa dubius
Suram ditepis tiada mampu.
Tapi parasmu mengerjap di tengah-tengah pantulan cermin mataku.
Membius...
Kalau Engkau mau akan ku ambilkan bintang untukmu.
Biar ia jadi penerang di kala gelap.
Karena gelap tiada indah melulu.
Di sana para lalim tiada terlelap.
Tapi itu pun kalau Engkau mau, Sayangku...
Merana ku tak usai diterpa badai rindu
Wajah-wajah asing berlalu-lalang seenaknya tanpa menyapa dulu
Dan aku masih rela di sini duduk menunggumu
-Untukmu-
Friday, 25 February 2011
Puisi Dibuang Sayang: Mati di Sisimu
Kata orang mati itu menyeramkan.
Tapi bagiku itu hanya peralihan waktu…
Jeratan takdir mana bisa aku melawan.
Aku sadar kini telah terbelenggu.
Menunggu mati memutus urat-urat nadiku.
Tetap termangu tanpa ada satu orang pun yang tahu.
Bagaimana sakitnya itu…
Tapi aku ingin berada di sampingmu.
Karena tak ada waktu lagi untuk menuai rindu.
Bersenda gurau bersamamu, sampai suaraku habis tertelan di tenggorokan.
Aku hanya bisa berdendang di dalam hatiku.
Tertawa senang melihatmu jatuh dalam hangatnya dekapan.
Aku jadi ingin mati di sisimu, Sayang
Tertidur dalam pelukanmu yang manja lagi menghanyutkan.
Serasa aku dibawa ke naunganmu yang sejak dulu ingin aku gapai.
Langit-langit malam yang dihiasi lampu dari gugusan bintang terang.
Aku akan tinggal di tempatmu...
Kadung lama aku terpuruk dalam perihnya hati yang patah.
Dan kau berhasil menyembuhkan luka yang meradang.
Tapi maaf aku tidak bisa lama-lama berada di sisimu, Sayang
Jiwaku melayang tanpa bisa kau bawa pulang.
Tapi bagiku itu hanya peralihan waktu…
Jeratan takdir mana bisa aku melawan.
Aku sadar kini telah terbelenggu.
Menunggu mati memutus urat-urat nadiku.
Tetap termangu tanpa ada satu orang pun yang tahu.
Bagaimana sakitnya itu…
Tapi aku ingin berada di sampingmu.
Karena tak ada waktu lagi untuk menuai rindu.
Bersenda gurau bersamamu, sampai suaraku habis tertelan di tenggorokan.
Aku hanya bisa berdendang di dalam hatiku.
Tertawa senang melihatmu jatuh dalam hangatnya dekapan.
Aku jadi ingin mati di sisimu, Sayang
Tertidur dalam pelukanmu yang manja lagi menghanyutkan.
Serasa aku dibawa ke naunganmu yang sejak dulu ingin aku gapai.
Langit-langit malam yang dihiasi lampu dari gugusan bintang terang.
Aku akan tinggal di tempatmu...
Kadung lama aku terpuruk dalam perihnya hati yang patah.
Dan kau berhasil menyembuhkan luka yang meradang.
Tapi maaf aku tidak bisa lama-lama berada di sisimu, Sayang
Jiwaku melayang tanpa bisa kau bawa pulang.
Fanfiction Naruto: Kembalinya Klan Peri Klan Uzumaki
Kembalinya Klan Peri Klan Uzumaki
Naruto © Masashi Kishimoto
The Lord of The Rings © J.R.R Tolkien
Warning: Sequel from HEART. Semi-Crossover with the Lord of The Rings. Romance/Adventure. A bit Fantasy. AU
Pairing insert: Naru/Saku, Mina/Kushi, Sasu/Hina, Shika/Ino, Kaka/Kure.Selamat Membaca, Kawan ^^
~o0o~
‘Dannen le. A ú-erin le regi. Rang ail le iestannen. Lû ail le tegin na hen. Gwannach o innen ului. Ú lû erui, ului, Minato)’
(Kau telah jatuh. Dan aku tak mampu untuk menggapainya. Setiap langkah aku mengharapkanmu. Setiap ingatan yang membawamu kepada waktu sekarang. Kau tidak akan pernah meninggalkan ingatanku. Tidak di satu waktu. Tidak untuk selamanya, Minato)
~o0o~
Yousei [peri]. Aku tidak percaya kau adalah salah satu dari bagiannya. Yang kutahu mereka adalah orang-orang terlupakan yang telah hilang dari ingatan. Tadinya hanya ada hal untuk memanfaatkanmu semata, karena aku memerlukan kekuatan dari kaummu. Klan terhebat sepanjang masa yang tak ada tandingannya tapi tiba-tiba menghilang entah kemana.
Ya, bengisnya dunia shinobi membuat mereka pergi ke daratan abadi di barat sana. Katanya di sana sangatlah damai dan tenteram, tapi kau rela mengikat jiwamu padaku. Memilih kehidupan fana yang kebanyakan orang menginginkan keabadian. Kau memilih tetap tinggal di sini bersanding denganku menghadapi kerasnya dunia. Dengan menerima semua risiko yang ada. Karena kau dan aku bagai langit dan bumi. Terlalu banyak perbedaan yang menyelimuti kita, Sayang. Namun kau tak gentar ataupun takut, karena katamu jika aku mati kau pun akan mati juga. Dan kita akan selalu bersama-sama untuk selamanya… Kushina.
~o0o~
Aku tidak ingin kembali ke Konoha, Kaa-sama. Aku sendiri tidak mengerti, mengapa aku menjadi lebih perasa seperti ini. Tapi jauh di dalam lubuk hatiku, aku tidak mau mengingat-ingat kenangan pahit masa-masa itu. Dulu mungkin aku bisa bertahan, tapi sekarang aku tak yakin bisa menghadapinya… Lagipula Sakura sudah bersama dengan Sasuke. Jadi aku tak punya hutang janji lagi pada siapa pun. Aku ingin menghapus ingatanku tentang dia… Tugasku sekarang adalah membunuh Uchiha Madara dan menyegel para bijuu di lingkar luar Uzumakigakure. Setelah itu aku akan mengikutimu ke Valinor, Kaa-sama. Aku tak bisa kembali ke Konoha…
~o0o~
Aku tak akan pernah bisa memaafkan diriku sendiri. Bagaimana aku sanggup memandang matanya yang tertanam di bola matamu, Kakashi? Aku begitu buta hingga pada suatu saat aku menyadari betapa berharganya Obito bagi diriku. Dia mati karena melindungimu, Kakashi. Dia mati…karena yang dia tahu hanya kamu yang ada dihatiku. Dia mati karena aku… Dan luka dihatiku ini tak kan pernah bisa disembuhkan oleh siapa pun. Terkadang rasa-rasanya aku ingin menebus kematiannya dengan kematianku sendiri… Tapi kenyataannya kalau aku mati pun, aku tidak bisa menyusul ke tempatnya.
~o0o~
Yousei memiliki ikatan yang kuat dengan pasangan hidupnya. Apabila pasangannya itu mati… Maka dia juga tentunya akan ikut mati…
~o0o~
Hanya ada dua hal yang bisa menyebabkan yousei mati, mati dalam peperangan, atau mati karena patah hati…
~o0o~
Chapter 1
Prolog
Yousei (Peri)… Banyak yang tak mengetahui tentang legenda mereka. Konon katanya mereka tercipta dari bintang utara yang selalu muncul berdampingan dengan terangnya bulan purnama di pergantian bulan.
Membentuk klan yang dikenal sebagai klan Uzumaki, sebuah klan shinobi sakti tiada tanding pada masanya. Mereka hidup dengan damai di tengah-tengah daratan yang dikelilingi oleh lembah api, air, pasir, dan angin di sekitarnya.
Ya, yousei adalah makhluk yang cinta dengan kedamaian, menjunjung tinggi keadilan dan paling membenci peperangan…
Mereka menjelma sebagai sennin (pendeta pria) dan miko (pendeta wanita), mendeklarasikan diri sebagai shinobi-shinobi yang ahli dalam fuuinjutsu (jurus penyegelan). Tugas mereka adalah melawan para siluman jahat dan menyegel semua kinjutsu (jurus terlarang), agar tidak dimanfaatkan untuk kejahatan demi keselamatan banyak orang. Oleh karenanya kala itu jarang sekali terjadi peperangan antar klan shinobi,
Lantas ada kekuatan besar bernama jyuubi (bijuu ekor sepuluh) yang mengancam kehidupan manusia pada masa itu—yang tidak diketahui dari mana asalnya. Siluman jahat yang memiliki chakra kuat, yang tak satu pun orang bisa menandinginya. Orang-orang menganggapnya kutukan dari langit yang merupakan bencana besar bagi mereka
Adalah seorang sennin—penjelmaan dari yousei yang sangat tangguh—yang diketahui bernama Rikudou Sennin, dengan gagah berani melawan dan merelakan tubuhnya dijadikan sebagai host untuk meredam kekuatan besar nan menakutkan itu. Ia memiliki sepasang mata Rinnegan, doujutsu (jurus mata) terkuat dari 3 doujutsu yang ada. Dari mata itulah jutsu-jutsu yang ada sekarang tercipta.
Dengan mata itu ia ciptakan kedamaian di muka bumi. Ia tak pandang bulu, meski ia adalah yousei yang menjelma sebagai sennin, ia memandang dirinya juga sebagai shinobi. Seorang ninja sejati yang dengan segenap kekuatannya melindungi yang hak dan menumpas kebatilan yang menggerogoti dunia yang terkadang diselimuti konflik itu.
Rikudou Sennin memiliki dua orang putra, hasil dari pernikahannya dengan miko keturunan rumah besar Uzumaki. Istrinya—yang juga seorang yousei—terbunuh dalam peperangan melawan shinobi kejam yang berusaha masuk ke wilayah mereka secara diam-diam. Perlu diketahui, yousei sedikit tertutup dengan dunia luar. Karenanya tak sembarang orang boleh masuk ke wilayah mereka.
Karena itulah Sang Sennin mengalami kesedihan yang berkepanjangan. Ia berniat menyusul istrinya ke Barinoruu (Valinor*), tempat persinggahan terakhir para yousei setelah ajal menjemput mereka. Sebelum itu ia mewariskan seluruh kekuatannya kepada kedua putranya.
Ketika ajal menjemputnya, tentulah ia juga tak bisa membawa jyuubi mati bersamanya. Karena sifat bijuu itu sendiri yang abadi, akan terus berkembang walaupun dalam keadaan lemah sekalipun.
Sang sennin—yang juga merupakan keturunan klan Uzumaki dari kalangan biasa itu—pada akhirnya membagi jyuubi menjadi sembilan dan menyegelnya di lingkar luar Uzumakigakure yang dijaga ketat oleh empat hewan buas titisan para dewa.
Dengan segel penjuru empat mata angin, bijuu-bijuu itu di segel di masing-masing lembahnya. Pintu timur Uzumakigakure di lembah angin, dijaga oleh Seiryuu yang tersegel Hokou (Gobi) dan Raijuu (Rokubi) di dalamnya. Pintu bagian barat di lembah pasir, dijaga oleh Byakko yang tersegel Shukaku (Ichibi), Sokou (Yonbi), dan Kaku (Shichibi). Pintu bagian selatan di lembah api, dijaga oleh Suzaku yang tersegel Nekomata (Niibi) dan Kyuubi no yokou (Kyuubi). Dan pintu bagian utara di lembah air, dijaga oleh Genbu yang tersegel Isonade (Sanbi) dan Yamata no Orochi (Hachibi).
Para bijuu-bijuu itu secara aman tersegel di sana dengan keempat hewan titisan para dewa sebagai penjaga mereka. Keadaan pun kembali damai dan tenteram.
Sang sennin lantas memberikan fuuinjutsu untuk mengendalikan keempat hewan buas penjaga itu pada anaknya yang kedua. Sang kakak yang merasa paling hebat dari adiknya, tidak terima dengan kenyataan itu. Padahal dulu sang ayah menjanjikan akan mewariskan seluruh kekuatannya padanya. Namun kenyataannya, salah satu kekuatan besar Rikudou Sennin itu, diberikan pada adiknya.
Sang kakak yang haus akan kekuatan pun nekat mencuri gulungan fuuinjutsu terlarang—yang diberikan ayahnya sebelum meninggal—dari adiknya. Pertarungan sengit pun terjadi. Sang kakak menyerang adiknya tanpa ampun hingga tewas.
Setelah berhasil merebut gulungan jutsu itu, sang kakak—tanpa mempelajarinya terlebih dahulu—merapalkan jutsu yang ada di gulungan terlarang untuk dapat mengendalikan keempat hewan buas. Ia dibutakan oleh nafsu ingin memiliki kekuatan besar karena dia sendiri sangat menginginkan kekuatan besar agar dipuja seperti ayahnya.
Namun apa yang terjadi selanjutnya ternyata diluar kendalinya. Segel empat penjuru mata angin itu pun terbuka secara tiba-tiba, membangunkan para bijuu yang sedang tertidur di dalamnya. Dan tak disangka-sangka pula, para hewan penjaga sama sekali tidak menunjukkan reaksi apa-apa ketika bijuu-bijuu itu keluar dari tempat penyegelannya.
Keempat hewan penjaga itu sangat geram oleh ulah sang kakak, tapi mereka juga tidak mau capai-capai mengejar kembali kesembilan bijuu yang telah lari dari sarang mereka karena itu bukanlah kelalaian mereka. Mereka lantas memutuskan untuk tidak patuh pada yousei lainnya selain pada Rikudou Sennin. Yousei yang dikenal sebagai makhluk yan arif dan bijaksana itu, ternyata tak sebaik yang mereka kira. Mereka sama saja seperti manusia kebanyakan, serakah dan kejam.
Hal ini langsung menimbulkan kepanikkan di Uzumakigakure sendiri. Yousei sekaligus sennin yang mengerti bagaimana caranya merapalkan jutsu penyegelan itu dengan benar hanyalah Rikudou Sennin dan anaknya yang kedua. Tapi sayang keduanya telah tiada.
Pada akhirnya tindakan jahat anak pertama Rikudou Sennin diketahui oleh Uzumaki Miyazaki, pemimpin Uzumakigakure pada saat itu. Ia pun naik pitam, lalu mengutuk sang kakak menjadi siluman tengu (gagak) sebelum mengusirnya dari desa. Konon sang kakak yang menjadi siluman tengu itu, menjelma sebagai manusia, lalu menikah dengan seorang gadis keturunan Hyuuga sehingga lahirlah klan Uchiha dari hasil hubungan kasih mereka berdua.
Keadaan dunia shinobi pun semakin kacau dengan kehadiran kesembilan bijuu yang berpencar tak tentu arah ke dunia. Sebagian takut akan kekuatan bijuu yang memiliki chakra sangat besar tersebut, namun ternyata sebagian yang lain justru ingin memanfaatkan kekuatannya untuk maksud jahat.
Maka pecahlah perang besar dunia shinobi pertama yang menelan banyak korban. Terjadi peperangan antar klan di mana-mana. Mereka saling membunuh, saling menghancurkan satu sama lain untuk mendapatkan kekuatan bijuu-bijuu tersebut. Saling menindas… Hingga mereka tak menyadari mereka telah diperalat oleh nafsu ingin memiliki kekuatan jahat yang mereka sama sekali tak tahu apa akibatnya jika hal tersebut dimanfaatkan untuk hal yang tidak benar.
Pertarungan itu terjadi selama bertahun-tahun lamanya. Para yousei dari Uzumakigakure—dengan menjelma sebagai sennin dan miko—pun akhirnya ikut andil untuk menghentikan peperangan yang tak ada ujungnya.
Setelah para yousei ikut dalam peperangan, ada yang menyebar isu jika Uzumakigakure memiliki kekuatan rahasia yang dapat mengontrol bijuu-bijuu yang selama ini mereka perebutkan. Shinobi-shinobi yang serakah itu memang sangat menginginkan kekuatan kesembilan bijuu, tapi sama sekali tidak mengetahui bagaimana cara mengontrolnya.
Mereka terprovokasi oleh salah satu keturunan siluman tengu untuk menyerang klan Uzumaki. Maka dari itu beramai-ramailah para shinobi dari berbagai klan menggempur desa Uzumakigakure yang selama ini tertutup, jauh dari suasana bising dunia luar. Sang kakak yang dikutuk menjadi siluman tengu, ternyata masih memiliki rasa dendam pada klan leluhurnya sendiri yang telah membuangnya. Dan rasa dendam itu turun-temurun diturunkan pada generasi-generasinya.
Pada akhirnya rahasia klan Uzumaki pun terbongkar sudah. Para yousei yang mereka serang, berusaha setengah mati untuk tidak melukai shinobi-shinobi yang menggempur desanya. Hal diluar kendali mereka yang terlarang untuk dilakukan.
Melihat desa mereka hampir luluh-lantak, dengan sangat terpaksa salah satu miko mengeluarkan jutsu pembalik waktu sehingga menyebabkan Uzumakigakure terlempar ke dimensi lain. Setelahnya, para shinobi tak tahu diri yang menyerang para yousei, hanya melihat tanah lapang di sekitarnya. Mereka pun berpikir bahwa yousei telah mereka kalahkan.
Sejak saat itulah yousei tak mau lagi ikut campur dalam permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Mereka memutuskan untuk pergi ke persinggahan terakhir mereka di Barinoruu. Tapi ternyata sedikit dari mereka masih ada rasa peduli terhadap manusia-manusia lemah yang sebenarnya masih memerlukan tuntunan. Untuk itu beberapa yousei, memutuskan untuk tetap bertahan di desa mereka. Salah satunya Uzumaki Mito—dayang-dayang rumah besar Uzumaki—yang merupakan keturunan anak Rikudou Sennin yang kedua, yang nantinya menikah dengan Senju Hashirama.
Para yousei yang tersisa memiliki misi untuk memperbaiki kesalahan mereka yang telah menyebabkan peperangan berlangsung tiada henti. Para bijuu keluar dari sarangnya dan membuat kekacauan di mana-mana. Walaupun itu bukan kesalahan mereka sepenuhnya, tapi tidak sepatutnya mereka membuang sia-sia perjuangan Rikudou Sennin yang dengan susah payah menciptakan perdamaian di dunia.
Mereka bermaksud menebus kesalahan itu…
Dulu mereka mereka berpikir, menyegel bijuu itu sendiri ke dalam tubuh mereka adalah hal yang tepat. Namun dengan begitu banyak pengorbanan yang mereka lakukan, tetap saja peperangan masih saja menghantui dunia shinobi yang penuh dengan kebencian dan kedengkian itu.
Untuk itulah mereka yang tersisa kembali ke tengah-tengah kancah peperangan. Dengan kekuatan tangguh mereka, mereka bermaksud menyegel bijuu-bijuu ke tempat asal mereka. Karena mereka adalah satu-satunya harapan… Mereka yang dulu menjaga dunia agar tetap berada di lingkaran keharmonisan yang selalu diharapkan banyak orang. Karena mereka adalah legenda. Karena hanya mereka yang bisa meredam kekuatan kejam itu. Karena mereka adalah yousei…
0o0o0o0o0
Bersambung…
Glossary
1. Barinoruu (Valinor): Jika yousei mati, rohnya akan kembali ke tempat ini. Elven ambil dari film LOTR tempat persinggahan terkahir para Elf yang ninggalin Middle Earth. Nama lainnya Grey Havens.
2. Hanya ada dua hal yang bisa menyebabkan yousei mati, mati dalam peperangan, atau mati karena patah hati. Kalau yang ini Elven pernah liat di profilnya Legolas Greenleaf yang pernah Elven baca. Elf sendiri itu adalah makhluk abadi tapi dia juga bisa mati karena dua hal yang telah disebutkan di atas. Hehe
3. Uzumakigakure itu silsilahnya terbagi dua. Keturunan kerajaan (rumah besar Uzumakigakure) dan dari kalangan biasa.
4. Macam-macam bijuu: Shukaku (ekor satu), Nekomata (ekor dua), Isonade (ekor tiga), Sokou (ekor empat), Hokou (ekor lima), Raijuu (ekor enam), Kaku (ekor tujuh), Yamata no Orochi (ekor delapan), Kyuubi no yokou (ekor sembilan).
5. Empat hewan penjaga titisan para Dewa: Seiryuu (Naga Biru) pelindung angin, Byakko (Harimau Putih) pelindung tanah, Genbu (Kura-kura Hijau) pelindung air, Suzaku (Phoenix Merah) pelindung api.
Maaf chapter pertama sepertinya terlalu pendek hehe. Masih prolog, chapter 2 nanti bakal fokus ke Naruto. Untuk pertama ketangkepkah inti ceritanya?
Yang Rikudou Sennin punya dua orang putra itu memang ada di manga Naruto-nya. Cuplikan-cuplikan yang diawal itu nanti bakal ada di chapter-chapter berikutnya.
Chapter pertama bikin pusing?
Kritik, Saran, dll, silahkan komentar :D…
Cerita Dibuang Sayang: Teman Selamanya
Teman Selamanya
Aku ingat saat masih duduk di bangku sekolah dasar dulu; aku berlangganan majalah anak-anak yang tak pernah kulewatkan dalam seminggu, lantaran memang majalah itu terbit seminggu sekali. Di bagian depan, ada kolom seperti surat pembaca. Macam-macam isinya, tapi karena kami masih anak-anak, yang ditampilkan pun bukan pembahasan berat yang bisa menjulingkan mata atau pening kepala.
Dan di surat pembaca itulah aku mulai mengenal seseorang yang bernama Magijoa-san. Aku memanggilnya Magijoa-sensei, lantaran beliau memang lebih tua dariku beberapa tahun. Magijoa sensei ingin berkenalan langsung dengan anak-anak Indonesia. Bahasa Indonesianya pun sangat lancar dan baku sekali. Berbeda dengan kami yang asli Indonesia, yang berbicara saja sering melantur sana-sini dan tidak sesuai kaidah yang berlaku.
Surat pembaca dari Magijoa-sensei pun menarik perhatian mama. Mama menanyakan padaku apa aku mau bersahabat pena dengan orang Jepang itu. Aku menurut saja meski tak mengerti sepenuhnya apa itu maksud dari sahabat pena.
Surat pertama, mama menulisnya atas namaku. Padahal aku sama sekali tidak menuangkan kata-kata di surat itu. Lantaran tulisanku juga seperti cakar ayam, dan sering dipersepsikan terbalik oleh siapa saja yang membaca. A bisa jadi u, dan g bisa jadi angka 9. Bisa-bisa Magijoa-sensei tidak mengerti.
Tak berapa lama, sekitar sebulan, aku mendapat balasan surat dari Magijoa-sensei. Beliau membalasnya rapi sekali. Menggunakan ms.word yang diprint ke kertas kuarto licin, berbeda dengan suratku yang hanya ditulis tangan dengan kertas buku biasa.
Aku membaca suratnya itu. Beliau menyapaku dengan sebutan Mojang Priangan. Tak ayal kepalaku miring seketika lantaran asing dengan kata-katanya. Lantas mama mengatakan kalau kemarin mama menulis kegiatanku di luar sekolah adalah mengikuti sanggar tari Jaipong. Ya, aku sangat gemar menari Jaipong walau tak ada darah Sunda mengalir di dalam tubuhku. Magijoa-sensei terlihat senang mengetahuinya. Rupanya beliau juga adalah penari dan mengajarkan macam-macam tari pada anak-anak di sana.
Yang paling kuingat, beliau juga tahu tentang tari Pendet, Kecak, dan Serampang Dua Belas. Aku pun takjub dibuatnya, wawasan beliau sangat luas. Tak hanya soal tarian. Ia juga mahir berbahasa Rusia yang pengucapannya sering membuat lidah keseleo. Dan ternyata beliau memang keturunan Rusia juga.
Tahun baru tiba, tak ada balasan dari Magijoa-sensei. Tapi beberapa hari kemudian ada kiriman kartu tahun baru dari beliau. Aku senang bukan kepalang menerimanya. Semenjak itu aku jadi tahu kalau di Jepang ada kebiasaan mengirimkan kartu tahun baru untuk orang-orang terdekat. Di kartu tersebut beliau menempelkan foto kecil ukuran 2x3 dua buah. Rupanya itu adalah foto anaknya. Seumuran denganku sepertinya. Dan di sebelah anaknya, beliau berdiri dengan memakai yukata (pakaian tradisional Jepang). Terlihat cantik sekali.
Magijoa-sensei mau mengirimkan foto beliau dan anak-anaknya lantaran mama mengirimkan fotoku telebih dahulu. Foto saat aku mengikuti Helaran (festival daerah tahunan) di Bogor. Kartu itu bertuliskan ‘Eien ni Tomadachi’ yang sekarang baru aku tahu artinya itu, teman selamanya.
Aku pun bingung mau membalas apa, lantaran di Indonesia tak ada kartu tahun baru seperti di Jepang. Jadi kubalas—dengan tulisan mama lagi tentunya—melalui surat biasa, mengucapkan terima kasih atas kartu yang beliau berikan.
Lama aku tak dapat balasan dari beliau, tahun baru berikutnya tak disangka Magijoa-sensei mengirimkan kartu tahun baru lagi. Kartu yang ini ada gambar kartun Pikachu, beliau mengatakan kartun itu sedang booming di Jepang. Sayangnya aku tak membalas kartu tahun baru itu, setelahnya kami tak pernah bertukar kabar lagi.
Aku sangat sedih, dikarenakan terlalu jauh jarak yang memisahkan kami. Berbagi kisah tentang Negara kami masing-masing. Aku mafhum Jepang adalah Negara yang begitu maju, tapi Magijoa-sensei tak pernah menuliskan hal yang merendahkan Indonesia. Malah beliau sangat tertarik sekali dengan kebudayaan yang Indonesia miliki, karena itu beliau mengajarkan macam-macam tarian Indonesia yang beliau tahu ke anak dan murid-muridnya.
Aku masih menyimpan dua kartu tahun baru yang Magijoa-sensei kirimkan. Sementara surat-surat dari beliau sudah hilang tak tahu rimba. Aku benar-benar menyesal tak pernah menyimpannya dengan baik-baik. Tapi aku sangat beruntung sekali memiliki sahabat pena jauh sampai di Jepang sana. Seolah tak ada jarak yang memisahkan kami. Menjadi teman beliau adalah indah karena Magijoa-sensei mengajarkan banyak hal padaku. Terutama ‘Eien ni Tomodachi’ yang pernah Magijoa-sensei tulis, akan kusimpan kalimat elok yang sudah menjadi petuah di sanubariku…selalu.